Ada beberapa pertanyaan yg sering belum diketahui jawabannya oleh mahasiswa, termasuk saya.. Hehe...Namun alhamdulillah beberapa hari yg lalu saat kultum menjelang Sholat Sunnah Taraweh, Ustad Sulaiman Rasyid dalam kultumnya di Masjid Pogung Dalangan membahas ini. Adapun beberapa pertanyaan yg sering dibahas sebagai berikut. Chek this out!!! )
Yang pertama adalah, lebih utama mana membaca al quran 5 halaman sekaligus tanpa membaca tafsirannya, atau membaca hanya dua halaman namun sekaligus mentadhaburinya dgn membaca tafsirnya.
Jawabannya????
Jawabannya????
Menurut Ustad Rasyid, kedua jenis membaca Al Quran tersebut sama2 memiliki kelebihan. Membaca al Quran tanpa terjemahan tentu akan mendapat beberapa halaman lebih banyak. Allah pun telah menjanjikan ganjaran disetiap hurufnya. Bayangkan saja berapa kali ganjaran kebaikan yg akan didapat jika kita mampu membacanya lebih banyak. Namun tentu saja membaca dgn cara ini, kita tidak akan memahami kandungan dari apa yg qt baca. Pun sebaliknya, membaca dgn terjemahannya akan mendapat sedikit halaman sehingga akan kehilangan keutamaan dalam setiap huruf yg dibaca, meskipun kita mendapat keutamaan lain yaitu kita menjadi paham akan makna yang kita baca. Naah.. Jadi solusinya, disini perhitungan yg insyaAllah akan di balas kebaikan oleh Allah adalah, yg dihitung bukan berapa banyaknya, namun melainkan "berapa lama waktu yg digunakan untuk membaca dan mengkaji Al quran." Semakin lama kita mengkajinya, semakin besar keutamaan yg qt dapat dr membaca dan mentadhaburi Al Quran. Hal ini juga berlaku untuk menjawab pertanyaan, lebih utama mana sholat Tarawih 11 rekaat atau 23 rekaat. Kembali lagi jawabannya adalah bukan jumlah rakaatnya, melainkan berapa lama waktu yg digunakan untuk mendirikan sholat tarawih. Sholat tarawih 23 rekaat dilakukan hanya 15 menit, sedangkan sholat yg 11 rekaat didirikan selama 30 menit, jelas lbih utama yg 11 rekaat 30 menit. Pun sebaliknya.
Pertanyaan kedua, kapankah waktu yg tepat untuk mudik?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa mengacu pada hadis:
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis. (HR. Ahmad No. 27178. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 27178).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis. (HR. Ahmad No. 27178. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 27178).
Jadi tidak bergantung mau di H- berapanya, melainkan memilih hari kamis sebelum lebaran. Dengan mengikuti sunnah rasulullah ini perjalanan mudik kita akan semakin berkah. Tentu saja selain karena safar juga adlah saat2 dmn doa di ijabah oleh Allah, dengan syarat safarnya adalah untuk kebaikan. Terlebih lagi perjanan safar atau mudik di bulan yg penuh berkah ini. Sangat luar biasa keutamaanya.. Jadi, mudik di hari kamis itu berlipat kebaikannya.
Selamat mudik!! Semoga perjalanannya menyenangkan dan selamat sampai tujuan.
Salam buat keluarga...
Salam buat keluarga...
No comments:
Post a Comment
assalamualaikum